Oleh: Haji Moh. Ridwan
Rasulullah SAW mencintai Anak Kecil
Rasulullah SAW Selalu Tersenyum
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Rasulullah SAW mencintai Anak Kecil
Rasulullah SAW sangat mencintai anak kecil. Beliau sangat lembut dan memahami perilaku mereka. Berikut adalah contoh sikap Rasulullah SAW pada anak kecil yang patut kita teladani.
1. Rasulullah SAW senang bermain-main (menghibur) anak-anak dan kadang-kadang memangku mereka. Contoh: Beliau menyuruh Abdullah, Ubaidillah, dan lain-lain dari putra-putra pamannya Al-Abbas r.a. untuk berbaris lalu berkata, “ Siapa yang terlebih dahulu sampai kepadaku akan aku beri sesuatu (hadiah).” Merekapun berlomba-lomba menuju beliau, kemudian duduk di pangkuannya lalu Rasulullah menciumi mereka dan memeluknya.
2. Rasulullah SAW sangat lembut dan berempati ketika anak-anak mengalami penderitaan. Contoh: Ketika Ja’far bin Abu Tholib r.a, terbunuh dalam peperangan mut’ah, Nabi Muhammad SAW sangat sedih. Beliau segera datang ke rumah Ja’far dan menjumpai isterinya Asma bin Umais, yang sedang membuat roti, memandikan anak-anaknya dan memakaikan bajunya. Beliau berkata, “Suruh kemarilah anak-anak Ja’far. Ketika mereka datang, beliau menciuminya.”
3. Rasulullah SAW tidak menyukai orang yang tidak memiliki kasih sayang pada anak kecil. Contoh: Al-Aqraa bin harits melihat Rasulullah SAW. mencium Al-Hasan r.a. lalu berkata, “Wahai Rasulullah, aku mempunyai sepuluh orang anak, tetapi aku belum pernah mencium mereka.” Rasulullah bersabda, “Aku tidak akan mengangkat engkau sebagai seorang pemimpin apabila Allah telah mencabut rasa kasih sayang dari hatimu. Barang siapa yang tidak memiliki rasa kasih sayang, niscaya dia tidak akan di sayangi.”
4. Rasulullah SAW sangat memahami ketidaktahuan anak. Contoh: Seorang anak kecil dibawa kepada Rasulullah SAW untuk didoakan dimohonkan berkah dan diberi nama. Anak tersebut dipangku oleh beliau. Tiba-tiba anak itu kencing di pangkuan beliau, orang-orang yang melihatnya kaget dan berteriak. Beliau berkata, “Jangan di putuskan anak yang sedang kencing, buarkanlah dia sampai selesai dahulu kencingnya.” Beliau pun berdoa dan memberi nama anak itu. Ketika mereka telah pergi, beliau mencuci sendiri pakaian yang terkena kencing tadi.
5. Rasulullah SAW sangat memahami perilaku anak yang senang bermain. Contoh: Ummu Kholid binti Kholid bin Sa’ad Al-Amawiyah berkata, “Aku beserta ayahku menghadap Rasululloh dan aku memakai baju kurung (gamis) berwarna kuning. Ketika aku bermain-main dengan cincin Rasulullah SAW, ayahku membentakku, tapi Rasulullah berkata, “Biarkanlah dia.” Kemudian beliau pun berkata kepadaku, “Bermainlah sepuas hatimu, Nak!
6. Rasulullah SAW sering menyapa anak kecil dengan hangat. Contoh: Dari Anas, mengatakan “Rasulullah SAW selalu bergaul kami. Beliau berkata kepada saudara lelakiku yang kecil, ‘Wahai Abu Umair, mengerjakan apa si nugair (nama burung kecil).’”
7. Rasulullah SAW tidak terganggu sholatnya walau sambil menggendong anak. Contoh: suatu Rasulullah SAW melakukan shalat, sedangkan Umamah binti Zainab diletakkan di leher beliau. Ketika beliau sujud, Umamah diletakkannya di lantai, dan ketika berdiri, Umamah diletakkan lagi di leher beliau. Umamah adalah anak kecil dari Abu Ash bin Rabigh bin Abdusysyam.
8. Rasulullah SAW sangat lembut pada anak yang mengganggu sholatnya. Contoh: Rasulullah pernah lama sekali sujud dalam shalatnya, maka salah seorang sahabat bertanya, ”Wahai Rasulullah, sesungguhnya anda lama sekali sujud, hingga kami mengira ada sesuatu kejadian atau anda sedang menerima wahyu. Rasulullah SAW, menjawab, “Tidak ada apa-apa, tetaplah aku ditunggangi oleh cucuku, maka aku tidak mau tergesa-gesa sampai dia puas.” Adapun anak yang di maksud ialah Al-Hasan atau Al-Husain Radhiyallahu Anhuma
9. Rasulullah SAW sangat berempati pada anak kecil yang menangis. Contoh: Ketika Nabi Muhammad SAW melewati rumah putrinya, yaitu sayyidah Fatimah r.a., beliau mendengar Al-Husain sedang menangis, maka beliau berkata kepada Fatimah, “Apakah engkau belum mengerti bahwa menangisnya anak itu menggangguku.” Lalu beliau memangku Al-Husain di atas lehernya dan berkata, “Ya Allah, sesungguhnya aku cinta kepadanya, maka cintailah dia.”
Rasulullah SAW Selalu Tersenyum
Rasulullah SAW sangat terkenal dengan senyumannya. Banyak kesaksian dan kisah Rasulullah SAW yang diceritakan oleh para sahabat, diantaranya adalah:
1. Rasulullah SAW menyatakan bahwa senyum adalah ibadah
2. Rasulullah SAW selalu tersenyum pada istrinya
3. Senyuman merupakan wujud tertawa Rasulullah SAW. Beliau tidak pernah tertawa terbahak-bahak
4. Rasulullah SAW menggunakan senyuman ketika menegur seseorang
5. Rasulullah SAW tetap tersenyum ketika menerima ancaman. Baca kisah “Ancaman Raja Persia“
6. Rasulullah SAW tersenyum ketika membebaskan tawanan orang kafir
7. Walaupun Rasulullah SAW sering tersenyum ketika disakiti, namun jika hukum Allah dilanggar, wajahnya akan memerah karena marah
Referensi:
1. Rasulullah SAW bersabda, ”Tersenyum ketika bertemu dengan saudara kalian adalah termasuk ibadah”. (Riwayat At-Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Al-Baihaqi)
2. Abdullah bin Al-Harist Radliyallahu’anhu menuturkan, yang artinya,”Tidak pernah aku melihat seseorang yang lebih banyak tersenyum daripada Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam “. (Riwayat At-Tirmidzi)
3. Al-Husein Radliyallahu’anhu, cucu beliau, menuturkan keluhuran budi pekerti beliau. Ia berkata,” Aku bertanya kepada Ayahku tentang adab dan etika Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam terhadap orang-orang yang bergaul dengan beliau. Ayahku menuturkan, ‘Beliau Shallahu ‘alaihi wa Sallam senantiasa tersenyum, budi pekerti lagi rendah hati, beliau bukanlah seorang yang kasar, tidak suka berteriak-teriak, bukan tukang cela, tidak suka mencela makanan yang tidak disukainya. Siapa saja mengharapkan pasti tidak akan kecewa dan siapa saja yang memenuhi undangannya pasti akan senantiasa puas…..” (Riwayat At-Tirmidzi)
4. Dalam sebuah riwayat disebutkan pula, ”Belum pernah aku menemukan orang yang paling banyak tersenyum seperti halnya Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam “. (Riwayat At-Tirmidzi)
5. Aisyah Radliyallahu’anha mengungkapkan, yang artinya, ”Adalah Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam ketika bersama istri-istrinya merupakan seorang suami yang paling luwes dan semulia-mulia manusia yang dipenuhi dengan gelak tawa dan senyum simpul”. (Riwayat Ibnu Asakir)
6. Aisyah Radliyallahu’anha bercerita, yang artinya, “Tidak pernah saya melihat Raulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam tertawa terbahak-bahak sehingga kelihatan batas kerongkongannya. Akan tetapi tertawa beliau adalah dengan tersenyum”. (Riwayat Al-Bukhari)
7. Anas bin Malik berkata, “Rasulullah adalah orang yang paling mulia akhlaknya, paling lapang dadanya, dan paling luas kasih sayangnya, suatu hari aku diutus Nabi untuk suatu keperluan, lalu aku berangkat. Di tengah jalan, aku menemui anak-anak yang sedang bermain. Dan aku pun ikut bermain bersama mereka sehingga aku tidak jadi memenuhi suruhan beliau. Ketika aku sedang asyik bermain, tanpa sadar, ada seorang berdiri memperhatikan di belakangku dan memegang pundakku. Aku menoleh ke belakang dan aku melihat rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam tersenyum kepadaku lalu berkata, ‘Wahai Unais apakah engkau telah mengerjakan perintahku?’ Aku pun bingung dan berkata, ‘Ya, aku akan pergi sekarang ya Rasulullah!’ Demi Allah, aku telah melayani beliau selama sepuluh tahun dan beliau tidak pernah berkata kepadaku, ‘mengapa kau kerjakan ini? Mengapa kau tidak mengerjakannya?’”.
8. ‘Aisyah Radliyallahu’anha menuturkan kepada kita, yang artinya, “Pada suatau ketika, Rasulullah baru kembali dari sebuah lawatan. Sebelumnya ku telah menirai pintu rumahku dengan korden tipis yang bergambar. Kitika melihat gambar tersebut Rasulullah langsung merobeknya hingga berubah rona wajah beliau seraya berkata, “Wahai ‘Aisyah ! sesungguhnya orang yang paling keras siksanya di sisi Allah pada hari kiamat adalah orang-orang yang meniru ciptaan Allah”.