19 Pertanyaan Ini Membuat Pendeta dan Jemaatnya Masuk Islam di Gereja


Oleh: Haji Moh. Ridwan 

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Ilustrasi gereja (foto Antara)
Pagi itu, sang pendeta telah berdiri untuk memberikan khotbah. Namun, melihat ada seorang pemuda yang memiliki tanda khusus hadir di gerejanya, sang pendeta menahan khotbahnya.

“Aku tidak akan memberikan khotbah kepada kalian, karena diantara kalian ada umatnya Muhammad,” kalimat pertama pendeta itu bagaikan petir di siang bolong. Sebagian jemaat gereja melihat kanan dan kiri, siapa orang yang dimaksud pendeta.
“Bagaimana pendeta mengetahuinya?” tanya seorang jema’at.
“Karena umat Muhammad memiliki tanda khusus di jidatnya, yakni bekas sujud”

Sang pemuda yang dimaksud kemudian berdiri hendak pergi. Namun, tantangan sang pendeta membuat langkahnya terhenti. “Wahai orang muslim, aku akan bertanya kepadamu. Jika kamu bisa menjawab pertanyaanku maka aku akan masuk Islam;

Pertanyaan pertama: Siapakah yang satu dan tidak ada duanya?

Pertanyaan kedua: Apa sesuatu yang dua dan tidak ada ketiganya?

Pertanyaan ketiga: Apa sesuatu yang tiga dan tidak ada keempatnya?

Pertanyaan keempat: Apa sesuatu yang empat dan tidak ada kelimanya?

Pertanyaan kelima: Apa sesuatu yang lima dan tidak ada keenamnya?

Pertanyaan keenam: Apa sesuatu yang enam dan tidak ada ketujuhnya?

Pertanyaan ketujuh: Apa sesuatu yang tujuh dan tidak ada kedelapannya?

Pertanyaan kedelapan: Apa sesuatu yang delapan dan tidak ada kesembilannya?

Pertanyaan kesembilan: Apa sesuatu yang sembilan dan tidak ada kesepuluhnya?

Pertanyaan kesepuluh: Apa sesuatu yang sepuluh dan tidak ada kesebelasnya?

Pertanyaan kesebelas: Apa sesuatu yang sebelas dan tidak ada kedua belasnya?

Pertanyaan kedua belas: Apa sesuatu yang dua belas dan tidak ada ketiga belasnya?

Pertanyaan ketiga belas: Apa sesuatu yang tiga belas dan tidak ada keempat belasnya?

Pertanyaan keempat belas: Siapakah makhluk yang diciptakan Allah, tetapi Allah mencelanya?

Pertanyaan kelima belas: Siapakah makhluk yang diciptakan Allah, tetapi Allah menganggapnya besar?

Pertanyaan keenam belas: Apa sesuatu yang bisa bernafas padahal tidak memiliki ruh?

Pertanyaan ketujuh belas: Siapakah orang yang dapat berjalan di dalam kuburnya?

Pertanyaan kedelapan belas: Pohon apakah yang terdiri dari 12 dahan, setiap dahannya terdiri dari 30 daun, dan setiap daunnya terdiri dari lima buah?

Pertanyaan kesembilan belas: Apa kunci surga?”

Pemuda yang di malam harinya bermimpi didatangi seseorang yang menyuruhnya pergi ke gereja untuk membela Nabi itu kemudian menjawab pertanyaan sang pendeta.

“Jawaban pertanyaan pertama: Dzat yang satu dan tidak ada duanya adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Jwaban pertanyaan kedua: sesuatu yang dua dan tidak ada ketiganya adalah siang dan malam, sebagaimana firman Allah ‘Kami menjadikan siang dan malam sebagai dua tanda’ (QS. Al Isra’ : 12)

Jawaban pertanyaan ketiga: sesuatu yang tiga dan tidak ada keempatnya adalah pertanyaan Nabi Musa kepada tukang sayur.

Jawaban pertanyaan keempat: sesuatu yang empat dan tidak ada kelimanya adalah kitab samawi. Yakni Zabur, Taurat, Injil dan Al Qur’an.

Jawaban pertanyaan kelima: sesuatu yang lima dan tidak ada keenamnya adalah shalat lima waktu.

Jawaban pertanyaan keenam: sesuatu yang enam dan tidak ada ketujuhnya adalah masa Allah menciptakan langit dan bumi. Sebagaimana firmanNya: ‘Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan’ (QS. Qaf : 38)”

Tiba-tiba sang pendeta menyela, “Mengapa Tuhanmu berkata ‘dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan’?”

“Karena orang Yahudi berkeyanikan bahwa Allah menciptakan langit, bumi dan isinya selama enam hari. Kemudian Allah kelelahan dan beristirahat di hari yang ketujuh. Oleh karena itu Allah berfirman ‘dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan’

Jawaban pertanyaan ketujuh: sesuatu yang tujuh dan tidak ada kedelapannya adalah langit. ‘Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah menciptakan tujuh langit yang bertingkat-tingkat? (QS. Nuh : 15)

Jawaban pertanyaan kedelapan: sesuatu yang delapan dan tidak ada kesembilannya adalah mereka yang memikul arsy. Sebagaimana firman Allah, ‘Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit, dan pada hari itu delapan malaikat menjunjung Arsy Tuhanmu di atas kepala mereka’ (QS. Al Haqqah : 17)

Jawaban pertanyaan kesembilan: sesuatu yang sembilan dan tidak ada kesepuluhnya adalah mukjizat Nabi Musa. Sebagaimana firman Allah ’Dan sesungguhnya Kami telah memberikan sembilan mukjizat yang nyata kepada Musa’ (QS. Al Isra’ : 101) 

Jawaban pertanyaan kesepuluh: sesuatu yang sepuluh dan tidak ada kesebelasnya adalah pahala orang yang melakukan kebaikan. Dia akan mendapatkan sepuluh kebaikan.

Jawaban kesebelas: sesuatu yang sebelas dan tidak ada kedua belasnya adalah saudara-saudara Nabi Musa.

Jawaban pertanyaan kedua belas: sesuatu yang dua belas dan tidak ada ketiga belasnya adalah terpecahnya batu.

Jawaban pertanyaan ketiga belas: sesuatu yang tiga belas dan tidak ada keempat belasnya adalah saudara-saudara Nabi Yusuf dan kedua orang tuanya.

Jawaban pertanyaan keempat belas: makhluk yang diciptakan Allah, tetapi Allah mencelanya adalah suara keledai. ’Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai’ (QS. Luqman : 19)

Jawaban pertanyaan kelima belas: makhluk yang diciptakan Allah, tetapi Allah menyebutnya besar adalah tipu daya wanita. ‘Sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar’ (QS. Yusuf : 28)

Jawaban pertanyaan keenam belas: sesuatu yang bisa bernafas padahal tidak memiliki ruh adalah waktu Subuh. ’Dan demi Subuh apabila fajarnya mulai bernafas’ (QS. At Takwir : 18)

Jawaban pertanyaan ketujuh belas: orang yang dapat berjalan di dalam kuburnya adalah Nabi Yunus ketika berada di dalam perut ikan.

Jawaban pertanyaan kedelapan belas: Pohon yang terdiri dari 12 dahan, setiap dahannya terdiri dari 30 daun, dan setiap daunnya terdiri dari lima buah adalah tahun. Setahun ada 12 bulan. Sebulan ada 30 hari. Sehari ada lima waktu shalat.

Jawaban pertanyaan kesembilan belas: kunci surga adalah Laa ilaaha illallah, Muhammad rasulullah.

Mendengar jawaban ini, sang pendeta kemudian masuk Islam dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Kemudian para jemaatnya juga masuk Islam di hari itu juga, di gereja yang sama. Dan nama pemuda yang menjadi perantara keislaman mereka adalah Abu Yazid Bastami. [Sumber: Qashashush Shaalihiin, karya Guru Besar Universitas Al Azhar Dr Mustafa Murad]