Al-Ma'tsurat Pagi dan Sore

Oleh: Haji Moh. Ridwan 


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

*Lebih tepat membaca huruf arabnya
Do’a Al Ma’tsurat adalah kumpulan doa-doa yang dibaca setiap pagi dan sore sesuai dengan tuntunan  Nabi Muhammad SAW .  Do’a do’a ini mempunyai banyak keutamaan.   Silahkan Anda print dan hapalkan do’a ini untuk dapat dibaca setiap setelah Sholat Subuh dan Maghrib.  Mudah-mudahan kita semua mendapatkan semua keutamaan do’a – do’a tersebut dan hanya ridho Allah  lah tujuan kita semua.  Amin ya Robbal ‘Alamin
image
A’udzubillaahis samii’il ‘aliimi minassyaithoonirrojiim
“Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha  Mengetahui dari syaithan yang terkutuk.”
image
Bismillahirrohmaanirrohiim – Al hamdulillaahirobbil ‘aalamiin – Ar rohmaanir  rohiim – Maaliki yaumid diin – Iyya ka na’budu wa iyya ka nasta ‘iin -Iihdinash  shiroothol mustaqiim – Shirootol ladzina an’amta ‘alaihim ghoiril magh dhuu  bi ‘alaihim wa ladh dhool liin
(1)Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha  Penyayang.  (2) Segala puji bagi A llah, Tuhan semesta alam, (3) Maha  Pemurah lagi Maha Penyayang,  (4) Yang menguasai hari pembalasan. (5)  Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah  kami mohon pertolongan (6) Tunjukilah kami jalan yang lurus, (7) (yaitu)  jalan orang-orang yang telah Engkau  anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai (Yahudi) dan bukan (pula jalan)  mereka yang sesat (Nasrani). (Al-Fatihah:1-7)
10 Ayat dari Surat Al Baqarah  – 5 Ayat Pertama
image
Bismillaahirrohmaanirrohiim – Alif Laam Miim – Dza likal kitaabu laaroi  bafiihi hudal lilmuttaqiin – Al ladziina yu’minuna bil ghoibi wa  yuqiimunassholaata wa mimma rozaqnaahum yum fiquun – Walladziina yu’  minuuna bimaa unzila ilaika wa maa unzila ming qoblika wa bil aakhiroti hum  yuu qinuun – Ulaa ika ‘ala hudam mir  robbihim wa ulaa ika humul muflihuun
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.  (1)Alif Laam Miim.(2) Kitab (Al Qur’ an) ini tidak ada keraguan padanya;  petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,(3) (yaitu) mereka yang beriman  kepada yang gaib, yang mendirikan  shalat dan menafkahkan sebahagian  rezki yang Kami anugerahkan kepada  mereka,(4) dan mereka yang beriman  kepada Kitab (Al Qur’an) yang telah  diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab  yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya  (kehidupan) akhirat.(5) Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari  Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung. (Al-Baqarah:  1-5)
– Ayat Kursi dan 2 Ayat setelahnya
image
image
Alloohu laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyuumu laa ta’khuzuhuu sinatuw walaa  naumun lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardhi man dzalladzii yasyfa’u  ‘indahu illa bi idznihi ya’lamu maa ba ina aidiihim wa maa kholfahum wa laa  yuhiithuuna bisyai-in min  ‘ilmihi illaa bi maa syaa -a wasi’a kursiyyuhus-samawaati wal ardhi wa laa yauuduhu hi fzuhuma wahuwal ‘ali yyul ‘azhiim. La  ikroha fid-diini qot tabayyanar-rusydu minal ghoyyi famay yakfur bith-thooghuuti wa yu’ minu billahi faqo dis tamsaka bil ‘urwatil wutsqoo lan  fishooma laha wallohu samii’un aliim . Allohu waliyyul ladziina aamanuu  yukhrijuhum minazh-zhulumaati ilan-n uuri walladziina kafaruu awliyaa-u  humuth-thooghutu yukhri-juunahum minan-nuuri ilazh-zhulumaati ulaa-ika  ash-haabun-naarihum fiihaa khooliduun
(255)Allah, tidak ada Tuhan (yang be rhak disembah) melainkan Dia Yang  Hidup kekal lagi terus menerus mengur us (makhluk-Nya); tidak mengantuk  dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang  dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak  mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.  Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat  memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (256) Tidak  ada paksaan untuk (memas uki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas  jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang  ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia  telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus.  Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (257) Allah Pelindung  orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan  (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaithan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya  kepada kegelapan (kekafiran). Mereka  itu adalah penghuni neraka; mereka  kekal di dalamnya.  (Al-Baqarah: 255-257)
3 Ayat terakhir
image
image
Lillahi maa fis-samawaati wa maa fil ardhi wa in tubduu ma fii anfusikum aw  tukhfuuhu yuhaasibkum bi hillaahu fayaghfiru limay-yasyaa-u wa yu’adzibu  may-yasyaa-u wallohu ‘alaa kulli syai-in  qodiir. Aamanar rosuulu bima unzila  ilaihi mir-robbihi wal mu’minuuna kullu n aamana billahi wa malaaikatihi wa  kutubihi wa rusulihi laa nufarriqu baina ahadim-mir-rusulihi waqoluu sami’na  wa atho’naa ghufronaka robbana wa ilaikal-mashiiru. Laa yukallifullohu  nafsan illa wus’ahaa lahaa maa kasaba t wa ‘alaiha maktasabat, robbana laa  tuaakhidznaa in nasiina aw akhtho’naa, robbana walaa tahmil ‘alainaa ishron  kama hamaltahu ‘alal-ladziina min qobl inaa, robbana wa laa tuhammilnaa maa  laa thooqotalanaa bihi wa’fu ‘annaa waghfirlanaa warhamnaa anta maulaanaa  fanshurnaa ‘alal-qoumil-kaafiriin
(284)Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada  di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau  kamu menyembunyikannya, niscaya  Allah akan membuat perhitungan  dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa  yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan  Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.(285) Rasul telah beriman kepada Al  Qur’an yang diturunkan kepadanya da ri Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami  tidak membeda-bedakan antara seseoran g pun (dengan yang lain) dari rasul  rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”.  (Mereka berdoa):”Ampunilah kami ya  Tuhan kami dan kepada Engkaulah  tempat kembali”.(286) Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai  dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang  diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.  (Mereka berdo`a): “Ya Tuhan kami, ja nganlah Engkau hukum kami jika  kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan  kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada  orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau  pikulkan kepada kami apa yang ta k sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong  kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. (Al-Baqarah: 284-286)
image
Bismillaahir-rohmaanir-rohiim. Qul huwalloohu ahad. Alloohush-shomad.  Lam yalid walam yuulad. Walam ya kul-lahuu kufuwan ahad (3x)
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah  lagi Maha Penyayang.  (1)Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, (2)Allah adalah Tuhan yang  bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (3)Dia tiada beranak dan tiada  pula diperanakkan, (4)dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia”.  (Dibaca 3x)
image
Bismillaahir-rohmaanir-rohiim. Qul a’uudzu birobbil-falaq. Min syarri maa  kholaq. Wamin syarri ghoosiqin idzaa waqob. Wamin Syarrin-naffaatsaati fil-‘uqod. Wamin syarri haas idin idzaa hasad (3x)
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.  (1)Katakanlah: “Aku berlindung kepa da Tuhan Yang Menguasai subuh, (2) dari kejahatan makhluk-Nya, (3)dan dari kejahatan malam apabila telah  gelap gulita,(4) dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang  menghembus pada buhul-buhul, (5)dan dari kejahatan orang yang dengki  apabila ia dengki” (Dibaca 3x)
image
Bismillaahir-rohmaanir-rohiim. Qul a’uudzu birobbin-naas. Malikin-naas.  Ilaahin-naas. Minsyarril-waswaasil-k hon-naas. Alladzii yuwaswisu fii  shuduurin-naas. Minal-jinnati wan-naas (3x)
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.  (1)Katakanlah: “Aku berlindung ke pada Tuhan (yang memelihara dan  menguasai) manusia. (2)Raja manusia. (3)Sembahan manusia. (4) dari  kejahatan (bisikan) syaithan yang bi asa bersembunyi,(5 )yang membisikkan  (kejahatan) ke dalam dada manusia.  (6)dari (golongan) jin dan manusia.  (Dibaca 3x)
image
“Ashbahnaa wa ashbahal (Amsaina wa amsaa) mulku Lillahi walhamdu Lillahi Laa Syarii kalah Laa ilaaha illa huwa Wa illaihin nusyur” (3 kali )
“Kami berpagi hari dan berpagi hari pula kerajaan milik Allah, Segala puji bagi Allah, tiada sekutu bagi-Nya, tiada Tuhan melainkan Dia dan kepada-Nya tempat kembali”
image
“Ashbahnaa (amsainaa) ‘ala fithrotil Islam wa kalimatil ikhlash wa ‘ala diini nabiyinaa Muhammadin shollawllahu ‘alaihi wasalam wa ‘ala millati abiinaa Ibroohima haniifan wa maa kana minal musyrikiin “ (3 kali )
“Kami berpagi/bersore hari di atas fitrah Islam, di atas kalimat ikhas, di atas agama nabi kami: Muhammad saw, dan di atas millah (agama) bapak kami : Ibrahim yang hanif. Dan ia bukan termasuk golongan orang-orang musyrik.
image
“Allahumma innii ashbahtu (amsaitu) minka , fii ni’matin wa‘aa fiyatin wa sitrin fa A timma ‘alaiya ni’mataka  wa‘aa  fiyataka wasitroka fiddunyaa wal aakhirah. (3 kali )
“Ya Allah, sesungguhnya aku berpagi/bersore hari dari-Mu dalam kenikmatan, kesehatan dan perlindungan. Maka sempurnakanlah bagiku kenikmatan, kesehatan dan perlindunga-Mu di dunia dan akhirat. “
image
“Allahumma maa ashbaha (amsaa) bii min ni’matin awbiahadin min kholqika faminka wahdaka laa syarikalaka falakal hamdu walakasyukru” (3 kali )
“Ya Allah, segala kenikmatan yang berpagi/bersore hari (terjadi) bersamaku atau bersama salah seorang dari makhluk-Mu, adalah dari-Mu semata; tiada sekutu bagi-Mu. Maka bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu rasa syukur”
image
Yaa robbi lakal hamdu kamaa yanbagii lijalaali wajhika wa’adhziimi sulthonik (3 kali )
Ya Robbi, bagi-Mu segala puji sebaimana seyogyanya bagi kemuliaan wajah-Mu dan keagungan kekuasan-Mu
image
Rodhii tu billahi robba wa bil islamidiina wa bi Muhammadin nabiyaw warosuula (3 kali )
“Aku rela Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, Muhammad sebagai Nabi dan Rasul”
image
Subhaanallahi wa bihamdihi ‘adada kholqihi wa ridhoo nafsihi wa zinata ‘arsyihi wa midadaa kalimaatihi (3 kali )
Mahasuci Allah dan dengan memuji-Nya sejumlah makhluk-Nya, serela diri-Nya, seberat arsy-Nya dan sebanyak tinta (bagi) kalimah Nya.
image
Bismillahil ladzii laa ya dhurru ma’asmihi syaiun fiil ar dhi walaa fisamaa I wa huwas samii’ul ‘aliim  (3 kali )
“Dengan nama Allah, yang bersama namaNya tidak akan membahayakan sesuatupun yang ada di bumi dan langit. Dan Dia Maha Mendengar lagi maha Mengetahui
image
Allahumma inna na’uzdu bika min an nusyrika bika syai an na’lamuhu wa nastaqfiruka lima laa na’lamuh (3 kali )
“Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu dengan sesuatu yang kami ketahui, dan kamu mohon ampun kepada-Mu untuk sesuatu yang tidak kami ketahui”
image
A’udzu bika limaatil llahit tammaa ti min syarri maa kholaq (3 kali )
Aku berlindung dengan kalimat Allah yang maha sempurna dari kejahatan (makhluk) yang ia ciptakan.
image
Allahumma inni a’uudzu bika minal hammi wal hazan wa a’uzuu bika minal ‘ajzi wal kasal wa ‘auuzu bika minal jubni wal bukhl wa a’uzuu bika min gholabati daini wa kohrirrijal (3 kali )
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegelisahan, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan bakhil, dari beban hutang dan kesewenang-wenangan orang lain.
image
Allahumma ‘aafinii fii badanii, Allahumma ‘aafinii fii sam’ii, Allahumma ‘aa finii fii bashorii (3 kali )
Ya Allah, sehatkanlah badanku; ya Allah sehatkanlah pendengaranku; ya Allah sehatkalah pengelihatanku
image
Allahumma innii ‘auudzu bika minal kufri wal faqr, Allahumma inni ‘auudzu bika min ‘adzabil qobri, laa ilaaha illa anta (3 kali )
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran ; ya Alah aku berlindung kepda-Mu dari azab kubur. Tiada Tuhan kecuali Engkau.
image
Allahumma anta robbi laa ilaha illa anta kholaqtanii wa a naa ‘abduka wa a naa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika maastatho’tu a’udzubika min syarrimaa shona’tu abuu u laka bini’matika ‘alaiya wa a buu u bizanbii faagfirlii fainnahu laa yaghfiru dzunuuba illa anta (3 kali )
Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan kecuali Engkau. Engkau ciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di atas janji-Mu, semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan perbuatanku. Aku mengakui banyaknya nikmat-Mu (yang Engkau anugrahkan) kepadaku dan aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah aku. Karena sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni segala dosa-dosa kecuali Engkau.
image
Astagfirullahal ladzii laa ilaaha illa huwal haiyul qoiyuum wa atuu bu ilaih (3 kali )
Aku mohon ampun kepada Allah, yang tiada Tuhan kecuali Dia, yang Maha Hidup Kekal dan senantiasa mengurus (mahluk-Nya) dan Kepada_nya aku bertaubat.
image
Alloohumma sholli ‘alaa muhammadin wa ‘alaa alii muhammad, kamaa  shollaita ‘alaa ibroohiima wa ‘alaa aali ibroohiim, wa baarik ‘alaa  muhammadin wa ‘alaa alii  muhammad, kamaa baarokta ‘alaa ibroohiima wa  ‘alaa aali ibroohiim, fil ‘aalamiina  innaka hamiidum majiid (10x)
Ya Allah, berikanlah shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya , sebagimana Engkau berikan kepada Ibrahim dan keluarganya. Berikanlah barakah kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana telah Engkau berikan kepada Ibrahim dan keluarganya, di alam ini. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Terpuji lagi Maha mulia.
image
Subhaanallah wal hamdu lillahi wa laa ilaa ha illallahu waw llahu akbar (100 kali)
Maha suci Allah, segala puji pagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Mahabesar.
image
Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku wa lahul hamdu  yuhyii wa yumiitu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodiir (10x)
Tiada Tuhan melainkan Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji dan Dia berkuasa atas segala sesuatu.
image
Subhaanakalloohumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illaa anta  astaghfiruka wa atuubu ilaik (3 kali )
Mahasuci Engaku, ya Allah dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau, aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.
image
Alloohumma sholli ‘alaa sayyidina muhammadin ‘abdika wa nabiyyika wa  rosuulikan-nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa shohbihi wa sallama tasliiman  ‘adada maa ahaatho bihi ‘ilmuka wa kh oth tho bihi qolamuka wa ahshoohu  kitaabuk, wardholloohumma ‘an saadaatinaa abii bakrin wa ‘umaro wa  ‘utsmaana wa ‘aliyy, wa ‘anishshohaabat i ajma’iin, wa ‘anit-taabi’iina wa  taabi’iihim bi ihsaanin ilaa yaumid-diin
Ya Allah, Berikanlah shalawat kepada nabi Muhammad sebagai; hamba-Mu, nabi-Mu, dan rasul-Mu; nabi yang ummi. Juga kepada keluarga dan para sahabatnya serta berikanlah keselamatan sebanyak yang terjangkau oleh ilmu-Mu; yang tergores oleh pena-Mu; dan terangkum oleh kitab-Mu. Ridhailah ya Allah, para pemimpin kami: Abu bakar, Umar, Ustman dan Ali, semua sahabat, semua tabi’in dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka sampai hari pembalasan. Mahasuci Tuhan-Mu; Tuhan kemuliaan, dari apa-apa yang mereka sifatkan. Dan keselamatan semoga tercurah kepada para utusan dan segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.

Shahih Wirid Al Ma’tsurat: Bacaan Dzikir Pagi dan Petang

Oleh: Haji Moh. Ridwan 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Telah kita ketahui bersama, berdoa dan berdzikir merupakan aktivitas yang mulia di sisi Allah Ta’ala dan merupakan amalan yang amat dianjurkan dalam Islam.

Untuk itu, dalam risalah singkat ini, kami akan memaparkan doa dan dzikir yang shahih dalam Al Ma’tsurat.

Dan juga, dalam risalah ini kami juga cantumkan dzikir dan doa dari Hisnul Muslim dan doa-doa lainnya yang terkadang tak terkait waktu pagi dan sore. Semoga kita semua dapat mengamalkannya.

1. Membaca Al Fatihah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمـَنِ الرَّحِيمِ , الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ, الرَّحْمـنِ الرَّحِيمِ, مَـلِكِ يَوْمِ الدِّينِ, إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ, اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ, صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. yang menguasai di hari Pembalasan. hanya Engkaulah yang Kami sembah , dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan. Tunjukilah Kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (QS. Al Fatihah (1): 1-7)

Keutamannya: Dia disebut A’zhamus Surah (Surat yang paling agung) (HR. Bukhari No. 4204, 4370, 4426, 4720. Abu Daud No. 1458. Ad Darimi dalam Sunannya No. 3371), Sebagai Ruqyah, sehingga dibolehkan membacanya jika kita sedang sakit (Bukhari No. 2156, 4721, 5404, 5417), Surat istimewa yang tidak pernah Allah Ta’ala turunkan sebelumnya dalam Taurat, zabur, dan Injil, bahkan tidak ada yang sepertinya di dalam Al Quran sendiri (HR. At Tirmidzi No. 2875, dari jalur Abu Hurairah.

Imam At Tirmidzi mengatakan: hasan shahih. Imam Ad Darimi No. 3373. Dishahihkan pula oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan At Tirmidzi No. 2875, 3125. Imam Ahmad, dalam Musnadnya, No. 20180, 20181. dari Ubai bin Ka’ab. Ibnu Hibban No. 775, dari Ubai bin Ka’ab), Disebut sebagai induknya Al Quran (HR. Bukhari No. 4427. Ahmad No. 9788, Ad Darimi No. 3374).

2. Membaca 10 ayat dari Surat Al Baqarah (Ayat 2-5, 255-257, 284-286)

ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ (2) الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (3) وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآَخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ (4) أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (5)

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (1)Alif Laam Miim.(2) Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya;petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,(3) (yaitu) mereka yang berimankepada yang gaib,  yang mendirikanshalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepadamereka,(4) dan mereka yang berimankepada Kitab (Al Qur’an) yang telahditurunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.(5) Mereka itulahyang tetap mendapat petunjuk dariTuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ (255) لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لَا انْفِصَامَ لَهَا وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (256) اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آَمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (257)

 Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (256) Tidakada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus.Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (257) Allah  Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan(kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaithan, yang mengeluarkan mereka dari cahayakepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّهُ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (284) آَمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آَمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ (285) لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِين(286)

 Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang  perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; danAllah Maha Kuasa atas segala sesuatu.(285) Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan  yang lain) dari rasul rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa):”Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulahtempat kembali”.(286) Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai  dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yangdiusahakannya dan ia mendapat siksa (dari  kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jikakami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolongkami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.

Keutamaannya: Rumah dijauhi setan (HR Ad Darimi, No. 3382. Imam Ath Thabarani, Al Mu’jam Al Kabir, No hadits. 8592. Imam Nuruddin Al Haitsami mengatakan: rijal (periwayat) hadits ini adalah shahih, hanya saja Asy Sya’bi tidak mendengar langsung dari Ibnu Mas’ud. Lihat Majma’ Az Zawaid, 10/118. Darul Kutub Al ‘Ilmiyah), Mencukupi (HR. At Tirmidzi dalam Sunannya, Kitab Fadhail Al Quran ‘an Rasulillah Bab Maa Ja’a fi Akhiri Suratil Baqarah, No. 2881. Katanya: hasan shahih. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan At Tirmidzi No. 2881)

3. Membaca Surat Ali Imran ayat 1-2

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ, الم, اللهُ لا إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ

Artinya: Alif laam miim. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya. (QS. Ali Imran (3): 1-2)
Keutamaannya: Terdapat asma Allah yang agung bersama Al Baqarah, Ali Imran, Thaha (Hadits Hasanoleh Syaikh Al-Bani. Shahih wa Dhaif Sunan Ibni Majah No. 3856, As Silsilah Ash Shahihah No. 746), juga riwayat lain, (HR. Abu Daud No. 1496, At Tirmidzi No. 3478, katanya: hasan shahih. Ad Darimi No. 3389, Ahmad No. 27611)

4. Membaca surat Thaha ayat 111-112

وَعَنَتِ الْوُجُوهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّومِ وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا, وَمَن يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلا يَخَافُ ظُلْمًا وَلا هَضْمًا

Artinya: “Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Tuhan yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus (makhluknya). Dan sesungguhnya telah merugilah orang-orang yang melakukan kezha-liman, dan barangsiapa mengerjakan amal-amal yang shalih dan ia dalam keadaan beriman, maka ia tidak khawatir akan perlakuan yang tidak adil (terhadapnya) dan tidak (pula) akan pengurangan haknya.” (QS. Thaha: 111-112)
Keutamaannya: Terdapat asma Allah yang agung bersama Al Baqarah, Ali Imran, Thaha (Hadits Hasan oleh Syaikh Al-Bani. Shahih wa Dhaif Sunan Ibni Majah No. 3856, As Silsilah Ash Shahihah No. 746), juga riwayat lain, (HR. Abu Daud No. 1496, At Tirmidzi No. 3478, katanya: hasan shahih. Ad Darimi No. 3389, Ahmad No. 27611)

5. Membaca surat At Taubah ayat 129 (7x)

حَسْبِيَ اللهُ لا إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ (سَبْعًا

Artinya: “Cukuplah Allah bagiku, tiada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung.” (QS. At Taubah: 129) (dibaca tujuh kali)
Keutamaannya: “Barangsiapa yang membaca pada setiap hari ketika pagi dan sore: (Hasbiyallah Laa Ilaha Illa huwa ‘alaihi tawakkaltu wa huwa Rabbul ‘Arsyil ‘Azhim) tujuh kali, maka Allah akan mencukupi apa yang diinginkan dari perkara dunia dan akhirat.” (HR Ibnu Sunni: Syaikh Abdul Muhsin Al ‘Abbad mengatakan dhaif (Syarh Sunan Abi Daud [577], Maktabah Misykah). Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini munkar. (As Silsilah Adh Dhaifah No. 5287). Juga dalam HR Abu Daud secara mauquf no. 5081: Syaikh Al Albani telah meneliti riwayat ini sebagai riwayat maudhu’ (palsu). (Shahih wa Dhaif Sunan Abi Daud No. 5081). Imam Ibnu Katsir mengatakan dalam tafsirnya terhadap surat At Taubah ayat 129, khususnya ketika membahas riwayat Ibnu ‘Asakir ini: “ini (hadits) munkar.” (Tafsir Al Quran Al ’Azhim, 4/244. Darut Thayyibah). Namun Syaikh Syu’aib dan ‘Abdul Qodir Al Arnauth menyatakan sanad hadits ini shahih dalam Zaadul Ma’ad (2/376))

6. Membaca surat Al Kafirun ayat 1-6

بِـــــســْمِ اللهِ الرَّحْــــمنِ الرَّحِـــيْمِ, قُــــــلْ يَــــا أَيُّــــــهَا الْــــكَافِـــــرُونَ, لا أَعْـــــــــبُدُ مَا تَعْبُدُونَ, وَلا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْـــــبُدُ, وَلا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ, وَلا أَنــتـــُمْ عَـــابِدُونَ مَا أَعْبُدُ, لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ

Artinya: “Dengan menyebut asma Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. “Katakanlah, ‘Hai orang-orang yang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah. Dan kalian bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak akan menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untuk kalian agama kalian dan untukku agamaku.’” (QS. Al Kafirun: 1-6).
Keutamaannya: “Bahwa dia mendatangi Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan berkata: “Wahai Rasulullah, ajarkan kepadaku sesuatu yang aku ucapkan jika aku berbaring di atas kasurku.” Beliau bersabda: “Bacalah Qul yaa ayyuhal kaafiruun, sesungguhnya itu merupakan pemutus dari kesyirikan.” (HR. At Tirmidzi No. 3403. Syaikh Al Albani menshahihkannya. Lihat Shahih wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 3403. Juga diriwayatkan oleh Ath Thabarani dalam Al Kabir No. 2150, dari Jabalah bin Haritsah). Demikian keutamaan surat Al Kafirun, dan tak satu pun yang menyebutkan keutamaannya dibaca pagi dan sore secara rutin.

7. Membaca surat Al Ikhlash, Al Falaq, dan An Naas (masing-masing tiga kali)

بسم الله الرحمن الرحيم , قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ , اللهُ الصَّمَدُ , لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ , وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

بسم الله الرحمن الرحيم , قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ , مِن شَرِّ مَا خَلَقَ , وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ , وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ , وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

بسم الله الرحمن الرحيم , قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ , مَلِكِ النَّاسِ , إِلَهِ النَّاسِ , مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ , الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ , مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ

Artinya: “Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” (QS. Al Ikhlas: 1-4)
Artinya: “Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.” (QS. Al Falaq: 1-5)
Artinya: “Katakanlah: “Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. raja manusia. sembahan manusia. dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia. (QS. An Naas: 1-6)

Keutamaannya: Beliau bersabda: katakanlah “Qul Huwallahu Ahad dan Al Mu’awwidzatain (Al Falaq dan An Nas) pada sore hari dan pagi hari tiga kali, maka hal itu telah mencukupimu dari segala sesuatu.”. (Abu Daud No. 5082. Syaikh Al Albani mengatakan: hasan, dalam Shahih wa Dha’if Sunan Abi Daud, No. 5082., Tirmidzi no. 3575, berkata: Hadits ini hasan shahih gharib. Syaikh Al Albani menghasankan dalam Shahih Wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 3575)

8. Membaca Dzikir Pagi dan Sore
Jika pagi membaca:

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ ِللهِ، وَالْحَمْدُ ِللهِ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لاَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ

Ashbahna wa Ashbahal Mulku Lillahi wal hamdu lillahi Laa Syarika Lahu Laa Ilaha Illa Huwa waIilaihin nusyur
Artinya: “Kami berpagi hari dan berpagi hari pula kerajaan milik Allah. Segala puji bagi Allah, tiada sekutu bagi-Nya, tiada Tuhan melainkan Dia, dan pada-Nya tempat kembali”
Jika sore membaca:

قال أَمْسَيْنَا وأَمْسَى الْمُلْكُ ِللهِ، وَالْحَمْدُ ِللهِ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لاَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ وَإِلَيْهِ الْمَصِيْر.

Amsayna wa Amsal Mulku Lillahi wal Hamdu Lillahil Laa Syarika Lahu Laa Ilaha Illa Huwa wa Ilaihil mashir.”

Artinya: “Kami bersore hari dan bersore hari pula kerajaan milik Allah. Segala puji bagi Allah, tiada sekutu bagi-Nya, tiada Tuhan melainkan Dia, dan pada-Nya tempat kembali”
Diriwayatkan Imam Al Bazzar, sanadnya Jayyid (baik). Imam Al Haitsami, Majma’ Az Zawaid, 10/114. Darul Kutub Al ‘Ilmiyah, dan diriwayatkan Imam Abu Daud dalam Sunannya, Kitab Al Adab Bab Ma Yaqulu Idza Ashbah, No. 5071, dengan tanpa lafaz: Laa Ilaha Illa Huwa wa ilaihin nusyur. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Abi Daud No. 5071.

9. Membaca Dzikir

أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ.

Ashbahna ‘ala Fithrotil Islam wa ‘ala Kalimatil Ikhlash wa ‘ala Dini Nabiyyina Muhammad Shallalahu ‘Alaihi wa Sallam wa ‘ala Millati Abina Ibrahima Hanifa wa Maa Kaana minal Musyrikin.”

Artinya: “Di waktu pagi kami memegang agama Islam, kalimat ikhlas, agama Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan agama ayah kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik.”

Imam Ahmad dalam Musnadnya, No. 15360, 15363, 15364. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: shahih, sesuai syarat Bukhari-Muslim. (Tahqiq Musnad Ahmad, 24/77). Dan Imam Al Haitsami mengatakan: diriwayatkan oleh Ahmad dan Ath Thabarani, perawi keduanya adalah shahih. Majma’ Az Zawaid, 10/116

10. Membaca Dzikir Sebagai Rasa Syukur (3x)

اَللَّهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِيْ مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ

Allahumma maa ashbaha biy min ni’matin aw bi ahadin min khalqika faminka wahdaka laa syarikalak falakalhamdu wa lakasy syukru”

Artinya: “Ya Allah, nikmat yang kuterima atau diterima oleh seseorang di antara makhluk-Mu di pagi ini adalah dari-Mu. Maha Esa Engkau, tiada sekutu bagi-Mu. Bagi-Mu segala puji dan kepada-Mu panjatan syukur (dari seluruh makhluk-Mu).”

Keutamaannya: Jika dia telah menunaikan syukur pada siang harinya, dan barangsiapa yang membacanya pada sore, maka dia telah menunaikan syukur pada malam harinya. Para ulama berbeda pendapat tentang status hadits ini. Tetapi umumnya mereka menyatakannya shahih. Imam Ibnu Hibban memasukkannya dalam kumpulan Shahihnya. Al Hafizh Ibnu Hajar mengakui penshahihan ini. (Fathul Bari, 11/131. Darul Fikr). Sementara Al Hafizh menghasankan dalam An Nataij Al Afkar. (Raudhatul Muhadditsin No. 5376)

11. Membaca Dzikir Pujian

يَا رَبِّ لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيمِ سُلْطَانِكَ

Ya Rabbi Lakal Hamdu Kamaa Yanbaghi Li Jalali Wajhika wa Li ‘Azhimi Sulthanika.”
Artinya: “Ya Tuhanku, Segala puji bagiMu sebagaimana seyogyanya kemuliaan wajahMu dan keagungan kekuasaanMu.”

Keutamaannya: Dua malaikat tidak sanggup mencatatnya dan tidak tahu cara mencatat pahala ucapan ini (saking besarnya). Diriwayatkan (1) Imam Ibnu Majah dalam Sunannya, Kitabul Adab Bab Fadhlu Al Hamidin, No. 3801. (2) Imam Ath Thabarani, Al Mu’jam Al Kabir, No. 13118. Juga dalam Al Mu’jam Al Awsath, No. 11305. Syamilah. (3) Imam Al Baihaqi, Syu’abul Iman, No. 4215.

Syamilah. (4) Imam Alauddin Al Muttaqi Al Hindi, Kanzul ‘Ummal, No. 5127, 6441. (5) Abul Fadhl As Sayyid Abul Ma’athi An Nuri, Al Musnad Al Jami’, No. 8100. Dalam sanad hadits ini terdapat Qudamah bin Ibrahim, dalam Az Zawaid disebutkan bahwa Ibnu Hibban memasukkannya dalam At Tsiqat (orang-orang terpercaya). Dan, Shadaqah bin Basyir belum ada orang yang menjarh (kritik)-nya, dan mentsiqahkannya. Sedangkan semua perawi lainnya adalah tsiqat. (Imam Abul Hasan Muhammad bin Abdul Hadi As Sindi, Hasyiah ‘Ala Ibni Majah, No. 3791. Mawqi’ Ruh Al Islam) Sementara Syaikh Al Albani mendhaifkan hadits ini. (Shahih wa Dhaif Sunan Ibni Majah No. 3801).

12. Dzikir Agar Diridhai Allah (3x)

رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًاإِلَّا كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يُرْضِيَهُ

Radhiitu billahi Rabba wabil Islami Diina wa bi Muhammadin Rasuula.”
Artinya: “ Aku ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Rasul.”
Keutamaannya: Allah pasti akan meridhainya. Diriwayatkan (1) Abu Daud no. 5072, (2) Nasa’I no. 9832, (3) Tirmidzi no. 3499 katanya Hasan Gharib, (4) Musnad Imam Ahmad no. 18967-8, (5) Thabrani no. 13852, (6) Ibnu Majah no. 3870, (7) Al Hakim no. 1904, katanya Shahih sanadnya, tapi tidak dikeluarkan shahihain. Dishahihkan Al Hafizh Al Mizzi bagian awalnya, dan perawi Imam Ahmad dan Imam Ath Thabarani adalah tsiqat. (Imam Al Haitsami, Majma’ Az Zawaid, 10/116. Darul Kutub Al ‘Ilmiyah) yang dimaksud bagan awal adalah bacaan radhitu billahi rabba tersebut. Az Zawaid: isnadnya shahih, dan perawinya adalah tsiqat. Didhaifkan Syaikh al albani. Imam Ibnu Hajar Al ‘Asqalani: sanad riwayat Abu Daud adalah kuat namun mendhaifkan riwayat At Tirmidzi.

13. Membaca Dzikir Tasbih (3x)

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

Subhanallahi wa bihamdihi ‘adada khalqihi wa ridha nafsihi wazinata ‘arsyihi wa midada kalimatihi.”

Artinya: “Maha Suci Allah dan Segala Puji bagiNya, sebanyak bilangan makhlukNya, seridha diriNya, setimbangan ‘arsy-Nya, dan sebanyak tinta dari kata-kataNya.”
Keutamaannya: Dari Juwairiyah Radhiallahu ‘Anha (isteri nabi), bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam keluar darinya pagi-pagi sekali ketika shalat subuh, saat itu dia sedang di tempat shalatnya. Lalu ketika dhuha Nabi kembali dan dia masih duduk. Maka Nabi bersabda kepadanya: “Kau masih duduk saja sebagaimana tadi aku tinggalkan.” Juwairiyah menjawab: “Ya.” Lalu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Saya telah katakan setelahmu empat kalimat sebanyak tiga kali, yang seandainya kalimat itu ditimbang dengan apa yang kamu lakukan sejak tadi niscaya lebih berat. Diriwayatkan: (1) Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad No. 647, (2) Shahih Muslim no. 2726, (3) Abu Daud no. 1503. (4) Tirmidzi no.3626, (5) Nasai no. 1335, (6) Ibnu Majah no. 3808, dll.

14. Membaca Doa Perlindungan dari Musibah (3x)

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Bismillahilladzi La Yadhurru Ma’asmihi Syai’un fil Ardhi wa Laa fis Sama’i wa Huwas Sami’ul ‘Alim.”

Artinya: “Dengan nama Allah Yang bersama NamaNya sesuatu apa pun tidak akan celaka baik di bumi dan di langit. Dialah Maha Medengar lagi maha Mengetahui.”
Keutamaannya: Niscaya tidak ada sesuatu pun yang mencelakakannya. Diriwayatkan oleh (1) Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad No. 660, (2) Tirmidzi dalam Sunannya No. 3388. Katanya: hasan shahih gharib, (3) Abu Daud No. 5088, (4) Ibnu Majah No. 3869, (5) Ibnu Abi Syaibah No. 2, (6) Al Hakim dalam Al Mustadrak ‘alash Shahihain, No. 1895. Katanya: isnadnya shahih, tetapi Bukhari dan Muslim tidak mengeluarkannya, (7) Ibnu Hibban dalam Shahihnya, No. 852, 862, (8) Imam Ahmad dalam Musnadnya No. 446, (9) Ibnus Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah, No. 346. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam berbagai kitabnya. (Shahih wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 3388, Shahih wa Dhaif Sunan Abu Daud No. 5088, Shahih wa Dhaif Sunan Ibni Majah No. 3869, Shahihul Jami’ No. 5745)

15. Membaca Doa Agar Terhindar dari Syirik

اللهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ نُشْرِكَ بِكَ شَيْئًا نَعْلَمُهُ، وَنَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا نَعْلَمُ

Allahumma inna na’udzubika an nusyrika bika syai’an na’lamuh wa nastagfiruka lima laa na’lamuh.”

Artinya: “Ya Allah sesungguhnya kami berlindung kepadaMu dari menyekutukanMu dengan sesuatu yang kami ketahui, dan kami memohon ampunanMu dari apa-apa yang tidak kami ketahui.”
Diriwayatkan (1) Imam Ahmad dalam Musnadnya No. 19606, (2) Thabarani dalam Al Mu’jam Al Awsath No. 3503, (3) Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf, Juz 7, Bab 61, No. 1, (4) Imam Al Bukhari dalam Tarikh Al Kabir, Juz. 9, Hal. 58. Hadits ini didhaifkan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth, lantaran kemajhul-an Abu Ali Al Kahili. Syaikh Al Albani telah menilai hadits Abu Musa ini sebagai hasan li ghairih. (Shahih At Targhib wat Tarhib No. 36) lantaran adanya penguat dari jalur Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu ‘Anhu.

16. Membaca Doa Perlindungan dari Keburukan-Keburukan(3x)

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

A’udzu bikalimatillahi taammah min syarri maa khalaq.”
Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari keburukan apa-apa yang Dia ciptakan.”

Keutamaannya: Barangsiapa membaca (doa di atas) Maka dia tidak akan dicelakakan oleh gigitan beracun pada malam itu. Diriwayatkan (1) At Tirmidzi No. 3605, Imam At Tirmidzi mengatakan: hadits ini hasan. Syaikh Al Albani menshahihkan. (Shahihul Jami’ No. 6427). (2) Imam Muslim dalam Shahihnya No. 2708, (3) Imam Ahmad dalam Musnadnya, No. 15709, 23083, 23650, Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: shahih. (4) Ibnu Majah dalam Sunannya No. 3518, dari Abu Hurairah. Juga No. 3547, dari Khaulah binti Hakim, semuanya shahih. (5) Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya No. 2566, dari Khaulah binti Hakim, (6) Imam Malik dalam Al Muwaththa’ No. 1763, (7) Imam Ad Darimi dalam Sunannya No. 2680, (8) Ibnu Hibban dalam Shahihnya No. 2700, (9) Al Hakim dalam Al Mustadraknya No. 8280, dari Abu Hurairah, katanya shahih sesuai syarat Imam Muslim, (10) Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 10102, (11) Imam Abu Ya’la dalam Musnadnya No. 6688, dari Abu Hurairah.

17. Membaca Doa Agar Terhindar Dari Kesulitan

اللهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِن الهَمّ وَ الحَزَنْ, وَ العَجْزِ وَ الكَسلْ, وَ البُخْلْ وَ الجُبْنِ,وَ ضَلَعِ الدَينِ, وَ غَلَبَتِ الرِ جَا لْ

Allahumma inni a-’udzuubika minal hammi walhazan, wal-’ajzi wal kasal, wal bukhli wal jubni, wa dhola’iddayin, wa gholabatilrrijal

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari rasa gelisah dan sedih, lemah dan malas, pengecut dan kikir, dibebani hutang (dhala’id dain) dan dikuasai manusia (ghalabatir rijal).”
HR. Bukhari No. 364, 2736, 6002, Muslim No. 1365, Ahmad No. 12616, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 12535, Abu Ya’la No. 3703, Ath Thabarani dalam Ad Du’a No. 1349, dan lain-lain.

18. Membaca Doa Memohon Kesehatan dan Perlindungan dari Kekufuran, Kefakiran, dan Azab Kubur (3x)

اَللّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي, اَللّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي, اَللّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي

اَللّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ, وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ, لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ

Allahumma ‘aafini fi badani, Allahumma ‘aafini fi sam’iy, Allahumma ‘aafini fi bashariy.” (3X)
“Allahumma inni a’udzubika minal kufri wal faqri, wa a’udzubika min ‘adzabil qabri, laa ilaha illa anta.” (3X)

Artinya: “Ya Allah berikanlah kesehatan bagi badanku, bagi pendengaranku, bagi penglihatanku, dan tidak ada Ilah kecuali Engkau”
Artinya: “Ya Allah sungguh aku berlindung kepadaMu dari kekufuran dan kefaqiran, Ya Allah sungguh aku berlindung kepadaMu dari azab kubur, tidak ada Ilah kecuali Engkau”
Keutamaannya: disebutkan dalam hadits, Dia (Abu Bakrah) menjawab: “Benar, wahai anakku, sesungguhnya aku mendengar Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berdoa dengan semua itu, maka aku suka jika aku berjalan di atas sunnahnya.” Diriwayatkan oleh (1) Imam Ahmad dalam Musnadnya No. 20430, (2)Imam Al Bukhari dalam Adabul Mufrad No. 701, (3) Imam Abu Daud dalam Sunannya No. 5090, (4) Imam An Nasa’i No. 22, 572, 651, (5) Imam Ibnus Sunni No. 69, (6) Imam Ibnu Abi Syaibah 7/26. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: isnadnya hasan. (Tahqiq Musnad Ahmad No. 20430). Syaikh Al Albani juga menghasankannya. (Adabul Mufrad, 1/244. Lihat juga Shahih wa Dhaif Sunan Abi Daud No. 5090)

19. Membaca Sayyidul Istighfar

اَللّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي، لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ, خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ, وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أََبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ, وَ أَبُوْءُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Allahumma anta Rabbiy, laa ilaha illa anta, khalaqtaniy wa ana ‘abduka, wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu, a’udzubika min syarri maa shana’tu, abu’u laka bini’matika ‘alayya, wa abu’u bidzambiy, faghfirliy fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta

Artinya: “Ya Allah, Engkau Tuhanku, tiada Tuhan kecuali Engkau. Engkau ciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di atas janjiMu, semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari keburukan perbuatanku. Aku mengakui banyaknya nikmat (yang Engkau anugerahkan) kepadaku dan aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah aku. Karena sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa-dosa melainkan Engkau.”

Keutamaannya: “Barangsiapa membacanya ketika sore hari dan kemudian meninggal pada malam itu, maka ia akan masuk surga. Dan, barangsiapa membacanya pada pagi hari serta meyakini kandungannya, kemudian meninggal pada hari itu, maka ia akan masuk surga.” Hadits shahih ini diriwayatkan oleh (1) Imam Al Bukhari dalam Shahihnya No. 5947, 5964, (2) Abu Daud dalam Sunannya No. 5070, (3) At Tirmidzi dalam Sunannya No. 3393, (4) Imam Ibnu Majah dalam Sunannya No. 3872, (5) Nasa’i dalam Sunannya No. 5522, (6) Ahmad dalam Musnadnya No. 23013, (7) Baihaqi dalam Ad Da’awat Al Kabir No. 31, (8) Thabarani dalam Ad Du’a No. 309, (9) Al Baghawi dalam Syarhus Sunnah No. 1309.

20. Membaca Doa (3x)

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ غُفِرَ

Astaghfirullahal ‘Azhim alladzi laa ilaha illa huwa al hayyu al qayyum wa atuubu ilaih
Artinya: “Aku memohon ampunan Allah Yang Tiada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Hidup dan Maha Mengurus (makhluk-Nya).”

Keutamaannya: “Barang siapa yang berkata: Astaghfirullahal ‘Azhim alladzi laa ilaha illa huwa al hayyu al qayyum wa atuubu ilaih, sebanyak tiga kali, niscaya diampuni dosa-dosanya walaupun dosanya semerbak merata.” HR. Al Hakim dalam Al Mustadrak No. 2550, katanya: shahih sesuai syarat Imam Muslim. Juga diriwayatkan oleh At Tirmidzi No. 3577, katanya: hadits gharib. Syaikh Al Albani menshahihkannya. Lihat Shahih wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 3577)

21. Membaca Tasbih (100x)

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ

“Subhanallaahi wabihamdih”
Artinya: “Maha suci Allah, aku memujiNya.”
Keutamaannya: “Barangsiapa yang mengucapkan kalimat ‘subhanallah wa bi hamdih’ di pagi dan sore hari sebanyak 100x, maka tidak ada yang datang pada hari kiamat yang lebih baik dari yang ia lakukan kecuali orang yang mengucapkan semisal atau lebih dari itu.” (HR. Muslim (4/2071, no. 2692)

22. Membaca Dzikir (10x atau 1x)

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.

“Laa ilaha illallaahu wahdahu laa syariikalahu, lahulmulku wa huwalhamdu wahuwa ‘alaa kulli syay-’in qadiyr”

Artinya: “Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca 10x atau 1 x jika dalam keadaan malas)

Keutamaannya: Dalam hadits disebutkan bahwa barangsiapa yang menyebutkan dzikir tersebut sebanyak 10 x, Allah akan mencatatkan baginya 10 kebaikan, menghapuskan baginya 10 kesalahan, ia juga mendapatkan pahala semisal memerdekakan 10 budak, Allah akan melindunginya dari gangguan setan, dan jika ia mengucapkannya di sore hari, ia akan mendapatkan keutamaan semisal itu pula. Diriwayatkan Nasai no. 24 dari hadits Abu Ayyub Al Anshori radhiyallahu ‘anhu. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib (1/272, no. 650), Tuhfatul Akhyar – Syaikh Ibnu Baz. Dan HR. Abu Daud no. 5077, Ibnu Majah no. 3867, Ahmad 4/60. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib (1/270), Shahih Abu Daud (3/957), Shahih Ibnu Majah (2/331), Zaadul Ma’ad (2/377) dan dalamnya ada lafazh “10 x”

23. Membaca Doa Memohon Pertolongan, dan Perbaikan Urusan

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ.

Ya Hayyu Ya Qayyuum, birohmatika astaghiytsu, ashliy sya’niy kullahu, wa laa takilniy ilaa nafsiy thorqota ‘aini

Artinya: “Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu).”
HR. Al Hakim dan beliau menshahihkannya, Adz Dzahabi pun menyetujui hal itu (1/545). Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib (1/273, no. 654)

24. Membaca Doa Permohonan Ilmu, Rizki, dan Amal

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Allahumma innii as-aluka ‘ilman nafian, warizqon thayyiban, wa ‘amalan mutaqobala

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain, pen), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).”

HR. Ibnu Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 54, Ibnu Majah no. 925. Syaikh ‘Abdul Qodir dan Syu’aib Al Arnauth menyatakan sanad hadits ini hasan dalam tahqiq Zaadul Ma’ad 2/375.

25. Membaca Istigfar (100x)

أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

“Astagfirullaah wa atuubu ilayhi
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya.”
HR. Bukhari dalam Fathul Bari (11/101, no. 6307) dan Muslim (4/2075, no. 2702)

26. Membaca Doa Agar Hati Diteguhkan

يَا مُقَلّبَ القُلُوْبَ , ثَبّتْ قَلْبِي عَلَي دِينِكَ

Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘ala diinik
Artinya: “Wahai Zat yang membolak-balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.”
Keutamannya: Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha mengatakan bahwa doa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah doa, “Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘ala diinik ” artinya “Wahai Zat yang membolak-balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.” (HR. Tirmidzi, Ahmad, Hakim, dishahihkan oleh Adz Dzahabi, lihat pula Shahihul Jami’)

27. Membaca Shalawat (10x)

اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ, كَمَا صَلَّــيْتَ عَـلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَإِبْـرَاهِيْمَ وَعَــلَى آلِ سَيـِّدِنَا إِبْـرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَ, إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ (عَشْرًا)

Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala aali Sayyidina Muhammad, kama shallaita ‘ala sayyidina Ibrahim wa ‘ala aali sayyidina Ibrahim, wa baarik ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala Aali sayyidina Muhammad, kama baarakta ‘ala sayyidina Ibrahim wa ‘ala aali sayyidina Ibrahim il ‘aalamiina innaka hamiidum majiid.

Keutamaannya: (1) Dari Abu Darda’, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa bershalawat untukku sepuluh kali di pagi dan sore hari, maka ia akan mendapatkan syafa’atku di hari kiamat nanti.” (HR. Thobroni melalui dua isnad, keduanya jayyid. Lihat Majma’ Az Zawaid (10/120) dan Shahih At Targhib wa At Tarhib (1/273, no. 656). (2) bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepada orang itu sepuluh kali.” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad No. 645, Muslim No. 408, Abu Daud No. 1530 . At Tirmidzi No. 485, An Nasa’i No. 678. Ahmad No. 8854, 8882, 10287, Abu Ya’la No. 6495, Ibnu Hibban No. 906).

Wallahu a’lam.